dewasa ini kita sulit untuk
menemukan pelajar yang tidak menghisap rokok ketika nongkrong di satu tempat
umum seperti di kendaraan umum, terminal, restoran, pinggir jalan atau bahkan
di sekolah mereka sendiri. Sebagai orang yang sadar akan kesehatan, tentu saja
kita merasa prihatin dengan keadaan ini. Merokok selain merugikan kesehatan,
juga menyebabkan kerugian secara ekonomi, dimana para pelajar itu masih
bergantung pada orang tuanya. Tentu ini menyebabkan keadaan ekonomi orang
tuanya semakin berat. Terlebih lagi sekarang merokok tidak hanya didominasi
oleh pria saja. Banyak wanita, bahkan remaja putri yang sudah terbiasa
menghisap gulungan tembakau beracun ini. Tidak sedikit pelajar putri di Jakarta
dan Bandung yang sudah mengenal rokok dan aktif menjadi perokok.
Faktor utama yang mempengaruhi para
pelajar adalah lingkungan sekitar yang mendorong mereka untuk mencoba merokok
hingga akhirnya mereka terbiasa dengan rokok. Persepsi yang salah tentang rokok
beredar di kalangan pelajar. Mereka mengaku menjadi lebih dewasa, lebih gaul
dan lebih berani jika merokok. Ini semua persepsi yang ditiupkan di kalangan
mereka. Menurut survei yang dilakukan oleh Yayasan Jantung Indonesia, ada
sekitar 77% pelajar Indonesia yang merokok karena mendapat tawaran atau
diperolok temannya sendiri. Kurangnya informasi bahaya rokok juga menjadi
faktor selain lingkungan yang menyebabkan banyak pelajar merokok. Setiap
mengkonsumsi rokok, sama saja dengan mengkonsumsi bahan kimia berbahaya. Rokok
mengandung lebih dari 4000 jenis unsur kimia yang tidak ada manfaatnya bagi
kesehatan, bahkan cenderung membahayakan kesehatan.
Untuk itu kita sebagai masyarakat
yang sadar kesehatan harus melakukan sesuatu untuk mensosialisasikan bahaya
merokok. Seharusnya semua pihak, baik pemerintah, orang tua dan sekolah harus
melakukan sosialisasi bahaya merokok bagi pelajar dengan kegiatan yang
benar-benar riil dan masuk ke dalam otak dan alam bawah sadar para pelajar.
Beberapa hal yang seharusnya dilakukan untuk mencegah pelajar merokok
diantaranya:
- Sekolah harus berkomitmen untuk
membebaskan lingkungannya dari rokok. Baik guru, karyawan, orang tua
ataupun orang yang berkunjung ke sekolah harus dilarang merokok seperti
keadaan di rumah sakit. Ini adalah suatu bentuk keteladanan. Sangat aneh
jika siswa dilarang merokok tapi gurunya ada yang merokok.
- Kegiatan yang melibatkan anak
muda terutama pelajar harus dilarang keras menggunakan sponsor dari
perusahaan rokok.
- Orang tua tidak memperlihatkan
rokok atau merokok di depan anak-anaknya, jika tidak bisa berhenti
merokok. Namun alangkah baiknya jika orang tua mau berhenti merokok supaya
dicontoh oleh anak-anaknya.
- Anak-anak harus didorong untuk
mengikuti kegiatan yang positif di waktu luang yang ada seperti kursus,olahraga,
bermusik, dan kegiatan positif lainnya.
Membudayakan
hidup sehat harus dimulai dari sekarang dan tinggalkan rokok sebelum rokok
meninggalkan kita dengan berbagai macam penyakit. Orang yang cinta terhadap
keluarga dan teman-temannya pasti akan segera berhenti merokok karena kesehatan
kita dan orang yang kita cintai adalah segala-galanya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar